Kapan kau tuang teh ini? Sudah dingin


Agustus masih besok
Tapi kau menyiapkan teh untukku sudah sedari Mei kemarin
Pantas saja dingin 
Hilang sudah jelaganya
Sudah anyep pula rasanya

Ah kekasih,
Setelah kupandangi matamu
Terseret helaan napasmu
Menerka-nerka maksudmu
Ternyata kau menungguiku

Maaf baru kusempat mengunjungimu pada Juli yang nyaris Agustus

Komentar

Postingan Populer