SANDEKALA
Petang ini Tuhan mengetuk takdirku
Ia datang dengan tergopoh-gopoh membawa satu-dua kardus
Beberapa bingkisan disodorkanNya untukku
Aku tertegun: Ia tak menawarkanmu sebagai takdirku
“Ya Tuhanku, mengapa sosoknya tak kau masukkan dalam takdirku?”
“Ahh iya, aku tak merestuinya”
“Tapi mengapa?”
“Kalian wacana yang disalah artikan semesta”
Komentar
Posting Komentar