Maaf

Maaf sebelumnya, jika yang kumaksud dalam sajakku adalah kamu

Ketahuilah!
Perempuan jalang ini masih memutar penanya
Bercerita pada kertas yang setia

Dan katanya...
"Ah.. Gelombang mana yang mampu menyapunya kembali padaku"

Selamat malam para hati yang mulai tertindas rindu meski semu

Ketahuilah....
Terkadang butuh gertakan harimau untuk melingkarkan tinta merah pada secarik kertas
Bahwasanya terlalu remang jika hanya dia yang terlarikan pada bait perjalanan penaku

Namun..
Jiwa-jiwa yang basah dijajah karang khayalan ini senantiasa menyertakan "semoga" untuk benih yang ditabur pada gurun
Tandas jalang ini!
"Takdir siapa yang tau"

Wonosobo (13/2/2018)

Komentar

  1. Mengapa selarut ini diriku masih terjaga, hening malampun bertanya. Elegi ditengah harmoni, kususun dalam lamunan ini. Kusendiri.
    Hanya ini yang dapatku lakukan, mengagumi tanpa tau belajar tuk ungkapkan. Terangkum nada, kata yang tertunda (gambarkan engkau)
    * pagiku yang tertukar oleh malam *

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer