Sempat
Sekilas tentang dirimu yang telah
kuanggap mati
Kubuat denting ingatku semakin
menajam
Sosok yang memberontak asa-pun perlahan
mulai memincut pandang
Kusempatkan riak sesal sejenak
nostalgia
Ya tuhan..
Resah memanja menikam setiap
sendu sudut rasa ku
Membuat keringat mataku kian mengeluh saat ku mengingatmu
Usahaku mengejar lupa teronta
latah tak sanggup
Bagaimana bisa...
Kamu yang pernah singgah kemudian
pergi perlahan dengan menyeret luka
Beriringan dengan deru buncah
yang terus saja menyurak ria
Lihatlah sosok aku...
Yang masih menahan robekan nista
kelabu darimu
Menyembunyikan lara pada iringan
lengkung senyumku
Anehnya... tak ingin berakhir lepas
begitu saja
Diriku tetap saja bersikeras
mengorek baik dari buruk pada acuh yang terteguk menyamar manis padamu
Tapi apa daya....
Aku pun kembali berjudi dengan
selarik sajak patah pada lenggamnya malam ini
Menyemogakan harap yang sempat
lapuk termakan rapuh
Komentar
Posting Komentar